Introduction to Applied Lingistics - Stilistika
Assalamu’alaikum sodara-sodara.. apa kabar kalian
hari ini ?? kalian semua luar biasa (logat ariel noah).
Tibalah saatnya di penghujung semester 2 dalam mata
kuliah Introduction to Linguistics. Saya nak coba nulis pake English yee, nah jika
grammar structure saya ancur ambruL, silelah komen agar saya dapat
memperbaikinya dan berlatih lagi.
I was very happy learnt this course because I got
new knowledge and preferences about language. For this course we learnt using
by blogger.com. I was surprise, b’coz I never studied using by blog. Ohhhh it
sounds good. Firstly, my lecture gave us course about part of Pure Linguistics
and than we choosed what the course we had to studied. Haha before that, we
must had account blog. And then we can share anything in that site. You can
post anything, but it must poSitive thing, not negative thing, okay…
Back to this course, I wanna say thank you to lecturer
of Introduction to Linguistics 2nd semester Mr.Budi Hamuddin who
teached us. I was happy to join with your class meanwhile, I was not pay
attention when you teached, hehe sorry sir. I think you are best lecturer, your
public speaking is best than mine, and I know you are master in it… so, I can
learn by you to be better. Hmm, during join with your class I felt enjoy, but I
have to spend my money to buy data packet to ngeblog. But it was okay for my
study. I will do anything to success in my study, I wan fail with this course. Oh
ya when I presented my topic, I think I got bad score, uhhh… of course that was
b’coz I did not prepare it yet. I apologized about it. Actually, I nevertheless
presen in front of the class, I was afraid. But I don’t know what it about. After
I stand in front of the class I was nervous, blank, and campur aduklah. So that,
I get bad score in presentation. When my group present, I do not want to be
presenter, ahaha. Hmm until I come to FKIP and there are many program in ECC, I
took Paper presentation, that’s why I choose it b’coz I want to lost my
nervous, and all of disturb me to present in front of the class. Hmm, what a
pity after I join with the class I felt enjoy but still I can not Present,
maybe I must many practice. I think that’s all, hehehe
Okay, kali ini Siti akan men-share tentang applied
linguistics yang mana cabang utama dari linguistics. Di sini Siti akan
menjelaskan dan juga sekalian memilih cabang dari applied linguistics yang akan
Siti dalami.
Sebenarnya Siti masih bingung tentang yang berkenaan
dengan linguistics, mungkin karena Siti orangnya audio-visual, jadi baru bisa
paham kalau ada teori dan praktek. Teori saja tidak cukup menurut Siti. Setelah
searching menyelusuri nenek youtube.com saudaranya mbah google.com
sedikit-sedikit Siti paham tentang linguistics. Linguistics adalah ilmu yang
mempelajari seluk-beluk bahasa. Linguistics dibagi atas pure linguistics dan
applied linguistics. Sebelumnya kita sudah membahas tentang pure linguistics
beserta cabangnya. Nah kali ini kita akan membahas tentang applied linguistics.
Di bagian selanjutnya Siti membuat pengertian applied linguistics dengan 2
bahasa, langsung saja yaa… cek it ot !!!
A. Pengertian Linguistik
Terapan
Kata terapan/menerapkan, berpadanan dengan to apply, yang
artinya memakai atau menggunakan bisa juga dimaknai
menginjak, mempergunakan, dan mengerahkan. Makna kata Applied = put to
practical use. Dari kata applied lahir gabungan kata applied
linguistic yang sepadan dengan linguistic terapan.
Linguistik terapan adalah terapan ilmu bahasa dalam bidang
praktis. Ilmu ini dapat dipandang sebagai disiplin baru yang dapat berkembang
dan diakui keberadaannya. Penulis menganggap bahwa linguistik terapan sudah
merupakan suatu disiplin ilmu yang memenuhi berbagai fungsi bahasa dan memiliki
dasar ilmu yang saling berkaitan, serta terbuka, sehingga dapat dikatakan bahwa
leksikografi, penerjemahan, patologi, dan terapi wicara adalah bagian dari
Linguistik terapan. Khusus dalam bidang pengajaran bahasa penulis menyarankan
bahwa seorang guru hendaknya dibekali dengan bekal ilmu yang cukup, mencakup
ilmu bahasa itu sendiri dan kemampuannya mengajarkan bahasa. Linguistik terapan
menjembatani antara ahli bahasa, peneliti bahasa, dan pelaksana di lapangan,
yaitu guru bahasa.
Linguistik terapan juga dapat diartikan sebagai suatu ilmu
yang berusaha menerapkan hasil penelitian dalam bidang linguistik untuk
keperluan praktis. Linguistik terapan dapat juga dimanfaatkan untuk memecahkan
persoalan-peroalan praktis yang banyak sangkut pautnya dengan bahasa. Jadi,
linguistik hanya dipakai sebagai alat. Misalnya, dalam pengajaran bahasa,
linguistik dapat di manfaatkan untuk mengajarkan bahasa agar perolehan anak
akan lebih meningkat.
Adapun objek kajian linguistik terapan tidak lain adalah
bahasa, yakni bahasa manusia yang berfungsi sebagai (1) sistem komunikasi yang
menggunakan ujaran sebagai medianya; (2) bahasa keseharian manusia, (3) bahasa
yang dipakai sehari-hari oleh manusia sebagai anggota masyarakat tertentu, atau
dalam bahasa Inggris disebut dengan an ordinary language atau a natural
language. Ini berarti bahasa lisan (spoken language) sebagai obyek
primer linguistik, sedangkan bahasa tulisan (written language) sebagai
obyek sekunder linguistik, karena bahasa tulisan dapat dikatakan sebagai
“turunan” bahasa lisan.
B. Bidang-bidang Linguistik
Terapan
Linguistik Terapan (appllied linguistics) mencakup bidang:
pengajaran bahasa, penerjemahan, leksikologi, fonetik terapan, sosiolinguistik
terapan, pembinaan bahasa internasional, pembinaan bahasa khusus, linguistik
medis, mekanolinguistik. Penjelasanya sebagi berikut:
1.
Pengajaran bahasa, mencakup metode-metode pengajaran bahasa,
ucapan bunyi-bunyi dengan pelajaran bahasa, strategi, model, dan cara-cara
pengajaran bahasa.
2.
Penerjemahan, mencakup metode dan teknik pengalihan amanat
dari satu bahasa ke bahasa yang lain.
3.
Leksikologi, mencakup metode dan teknik penyusunan kamus.
4.
Fonetik terapan, mencakup metode dan teknik pengucapan
bunyi-bunyi dengan tepat, misalnya untuk melatih orang yang gagap, untuk
melatih pemain drama dan sebagainya.
5.
Sosiolinguistik terapan, mencakup pemanfaatan wawasan
sosiolinguistik untuk keperluan praktis, seperti perencanaan bahasa, pembinaan
bahasa, pemberantasan buta aksara, dan sebagainya.
6.
Pembinaan bahasa internasional, mencakup usaha untuk
menciptakan komunikasi dan saling pengertian internasional dengan menyusun
bahasa buatan.
7.
Pembinaan bahasa khusus, mencakup penyusunan istilah dan
daya bahasa dalam bidang-bidang, antara lain dalam militer, dalam dunia
penerbangan, dalam dunia pelayaran.
8.
Linguistik medis, mambantu bidang patalogi dalam hal
penyembuhan cacat.
9.
Mekanolinguistik, mencakup penggunaan linguistik dalam
bidang komputer dan usaha untuk membuat mesin penerjemah, usaha pemanfaatan
komputer dalam penyelidikan bahasa.
Kajian linguistik terapan merupakan salah satu bagian dari
kajian linguistik interdisipliner. Kajian interdisipliner tersebut antara lain
sebagai berikut:
1.
Filsafat bahasa, adalah kajian yang mengupas kodrat
kedudukan bahasa manusia dalam hubungannya dengan filsafat dan peranan
melahirkan pemikiran filsafat.
2.
Psikolinguistik, adalah ilmu yang mempelajari hubungan
antara bahasa dan perilaku serta akal budi manusia atau ilmu interdisipliner
linguistik dengan psikologi.
3.
Etnolinguistik, adalah cabang linguistik yang menyelidiki
hubungan antara bahasa dan masyarakat pedesaan atau masyarakat yang belum
mempunyai tulisan. Bidang ini disebut juga linguistik antropologi.
4.
Fonetik, adalah bagian dalam ilmu linguistik yang
mempelajari tentang bunyi yang diproduksi oleh manusia.
5.
Stilistika, adalah salah satu bagian dalam ilmu linguistik
yang mempelajari tentang gaya bahasa.
6.
Sosiolinguistik, adalah salah satu bagian dalam linguistik
yang membahas tentang hubungan antara bahasa dengan masyarakat pemakainya.
7.
Semiotika, adalah bagian dalam ilmu linguistik yang membahas
tentang produksi tanda-tanda dan simbol-simbol sebagai bagian dari sistem kode
yang digunakan untuk mengomunikasikan informasi.
8.
Epigrafi, adalah salah satu bagian dalam ilmu linguistik
yang berusaha meneliti benda-benda tertulis yang berasal dari masa lampau.
Salah satu contohnya adalah prasasti.
9.
Filologi, adalah bagian dalam ilmu linguistik yang
mempelajari naskah-naskah manuskrip, biasanya dari zaman kuno.
C. Hubungan Linguistik terapan
dengan Pembelajaran Bahasa
Kaitan antara linguistik terapan dan pengajaran bahasa,
Soenardji menjelaskan sebagai berikut: Analisis ilmiah atas berbagai gejala
yang terumuskan menjadi kaidah fonologik, morfologik dan sintaktis diproses
menjadi bahan ajar dalam pengajaran bahasa.
Menurut Basiran (1999) tujuan pembelajaran bahasa adalah
meningkatkan keterampilan pembelajar dalam berkomunikasi di berbagai konteks
komunikasi. Kemampuan yang dikembangkan adalah daya tangkap makna, peran, daya
tafsir, menilai, dan mengekspresikan diri dengan berbahasa. Kesemuanya itu
dikelompokkan menjadi kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan.
Hasil pembahasan akademik dan hasil penelitian yang punya
bobot teoritik kebahasaan ditransfer menjadi dalil-dalil pemandu pemakaian
bahasa yang baik dan benar melalui kegiatan pendidikan bahasa. Kalau kita
umpamakan linguistik dan pengajaran sebagai dua kutub, maka antara dua kutub
itu perlu adanya penyambung yang dapat melayani keduanya dengan sebaik-baiknya.
Sarana pelayanan itu adalah suatu disiplin baru yang disebut
linguistik terapan. Bagi kepentingan pengajaran bahasa, linguistik terapan
tersebut memusatkan perhatiannya pada:
- Butir-butir teoritik yang mempunyai keabsahan kuat dalam linguistik, dan;
- berbagai kemungkinan dan alternatif untuk memandu pelaksanaan pengajaran bahasa.
Untuk mencapai tujuan di atas, pembelajaran bahasa harus
mengetahui prinsip-prinsip belajar bahasa yang kemudian diwujudkan dalam
kegiatan pembelajarannya, serta menjadikan aspek-aspek tersebut sebagai
petunjuk dalam kegiatan pembelajarannya. Prinsip-prinsip belajar bahasa dapat
disebutkan sebagai berikut:
1.
Pembelajar akan belajar bahasa dengan baik bila diperlakukan
sebagai individu yang memiliki kebutuhan dan minat.
2.
Pembelajaran tersebut diberi kesempatan berapstisipasi dalam
penggunaan bahasa secara komunikatif dalam berbagai macam aktivitas.
3.
Pembelajaran tersebut bila ia secara sengaja memfokuskan
pembelajarannya kepada bentuk, keterampilan, dan strategi untuk mendukung
proses pemerolehan bahasa.
4.
Pembelajaran tersebut disebarkan dalam data sosiokultural
dan pengalaman langsung dengan budaya menjadi bagian dari bahasa sasaran.
5.
Jika diberi umpan balik yang tepat menyangkut kemajuan
mereka.
6.
Jika diberi kesempatan untuk mengatur pembelajaran mereka
sendiri.
Itu tadi pembahasan applied linguistics dengan bahasa
Indonesia, sekarang kita beralih menggunakan bahasa Inggris. Let’s ceck it out
!!
Linguistics is the study of language in all its aspects
including its structure, its diversity, how it changes and evolves, how people
learn and make use of it to communicate, and how it is implicated in relations
of power. It provides students with an insight into the most fundamental of all
human faculties, develops strong analytical skills and a foundation for work in
many diverse areas. Linguistics and Applied Linguistics in the School of
Languages and Linguistics has strengths in many significant areas of research.
It has an outstanding record in attracting nationally competitive publication
and research grants and has established extensive collaborative networks with
local and international scholars in the field.
What are
Linguistics and Applied Linguistics about?
Anyone can study Linguistics and Applied Linguistics. It is
not necessary to know a language other than English, or to be good at learning
languages, to do well in Linguistics and Applied Linguistics. The field offers
rigorous intellectual training which stands one in good stead wherever clear,
independent, creative thinking is valued. Applied Linguistics will be of
particular interest to those studying second or foreign languages, and to
anybody seriously interested in practical issues to do with communication in social
contexts. It is also a useful general preparation for a career in second or
foreign language teaching, including teaching English as a Foreign Language
(TEFL) or as a Second Language (TESL).
Linguistics and Applied Linguistics is inherently a
multi-disciplinary study, drawing on methodologies and theories from many
fields, including archaeology, psychology, anthropology, history, literature,
philosophy, sociology, social theory, education, the mathematical sciences and
computer science. Thus it has contributions to make to a range of study and
professional practice areas.
Linguistics
Linguistics is the study of human language in all its
aspects. It provides a methodology for exploring the structure of particular
languages; it investigates what is universal to all human languages: how
language varies over time and between different societies, how language is
learnt, and how language is used for human communication.
Why was Navajo the one code that was never broken during
World War II? Are our thought patterns so determined by the language we speak?
Why do men and women understand so much of each other's conversation? How can
three words kaan bathun birri, from the Australian Aboriginal language Lardil,
mean 'here they two come from the west, who are related as people separated by
an even number of generations'? How can a seven-year old child of average
intelligence have a better knowledge of their mother tongue than the most
sophisticated computers? What can the study of language tell us about human
prehistory? These are just some of the questions linguistics examines.
Applied
Linguistics
Applied Linguistics is concerned with practical issues
involving language in the life of the community. The most important of these is
the learning of second or foreign languages. Others include language policy,
multilingualism, language education, the preservation and revival of endangered
languages, and the assessment and treatment of language difficulties. Other
areas of interest include professional communication, for example, between
doctors and their patients, between lawyers and their clients and in
courtrooms, as well as other areas of institutional and cross-cultural
communication ranging from the boardroom to the routines on an answer phone. Linguistics
and Applied Linguistics is a challenging and stimulating discipline, offering
many opportunities for original work.
Nah, bagaimana penjelasannya sodara-sodara?? Ngerti
kan apa itu applied linguistics?? Okay, anggap aja udah ngerti yaa. Sekarang Siti
akan memilih dari sekian banyak cabang applied linguistics untuk Siti pelajari
lebih dalam. Di sini Siti tertarik dengan stilistika. Karena kedengarannya
sangat menarik mempelajari gaya bahasa di seluruh Indonesia apalagi luar
negeri. Apa itu stilistika, jomm mari lihat penjelasannya..
Stilistika
adalah cabang linguistik yang mempelajari ragam bahasa
seperti dialek,
aksen,
laras,
dll. Ilmu ini juga mencoba menerangkan alasan pemilihan ragam bahasa yang
digunakan oleh individu atau kelompok
sosial tertentu, produksi dan penerimaan makna, analisis
wacana, serta kritik sastra. Itulah mengapa Siti sangat
tertarik dengan ragam dialeg yang ada di Indonesia, karena Indonesia sangat
banyak sekali bahasa daerah yang digunakan, beda pulau beda pula bahasanya. Pada
awalnya Siti bingung mengapa di dunia ini banyak sekali bahasa dan untuk apa
diciptakannya, kenapa kita tidak satu bahasa saja??, hehe maka dari itu Siti ingin
mendalami bidang ini, mana tahu Siti bisa keliling dunia haha, aamiin.. Sebagai
contoh daerah di Indonesia yaitu Aceh Tenggara yang terletak di antara Aceh
Tengah dan Karo yang bersuku alas gayo yang ada di Propinsi Aceh, tepatnya di
Kabupaten Aceh Tenggara yang terkenal dengan arum jeramnya yang menantang
Sungai Alas dan Taman Gunung Leuser yang terdapat bunga Bangkai. Dan Takengon
yang terkenal dengan seribu bukitnya, salah satunya adalah Bukit Tusam (yang
ditumbuhi dengan pohon pinus). Bahasa yang digunakan di daerah itu adalah
bahasa Alas dan Gayo, namun sekarang banyak juga pendatang dari luar daerah
tersebut seperti dari Medan ataupun Padang. Saya heran, padahal letak sebut
saja daerah Aceh Tenggara (Kuta Cane) dan Aceh Tengah (Takengon) tidak begitu
jauh, mengapa bahasa mereka beda, Kuta Cane memakai bahasa Alas sedangkan Takengon
menggunakan bahasa Gayo, tidak jarang jugak saya melihat mereka menggunakan
bahasa Alas. Tidak hanya itu, Aceh Tenggara berbatasan langsung dengan
Kab.Karo, Sumatera Utara. Mengapa beda bahasa juga?.. wahhh saya sangat
penasaran akan hal itu. In sha allah selesai menamatkan Sarjana Pendidikan,
Siti akan stay in Southeast Aceh and become a teacher and also learn about this
language.. mengajar sambil mendalami bahasa daerah Alas Gayo. Oia sebelumnya
Siti adalah salah satu anak asli dari orang Aceh yang merantau di Riau, tenang
saja Siti masih bisa dan paham dengan bahasa Alas, tapi kalau bahasa Gayo tidak
terlalu fasih. Di rumah, kami sekeluarga memakai bahasa kampong, orangtua juga
seperti itu. Tapi tidak lupa juga dengan bahasa nasional Bahasa Indonesia.
I think that’s all about my explanation. This is
just introduction and if I have mistaken, please give your comment and
suggestion. Thank you for reading, and enjoy your time. We meet in the next
post. See you !!!
References :
Komentar
Posting Komentar
Life is short. There is no time to leave important words unsaid [Japanese Proverb]