Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Episode 5: S.R.M.H

M asih Arti Hadirmu. Tak terasa Ujian Nasional akan segera datang. Kami para siswa sudah mempersiapkan sebelum berperang. Berbagai macam usaha kami lakukan contohnya kami mengadakan trobosan atau belajar tambahan setiap pulang sekolah. Untuk jadwal, kami akan trobosan empat kali seminggu. Yang mana satu hari akan membahas satu mata pelajaran. Jadwal kelasku sama dengan jadwal kelasnya Ayi. Jadi tidak terlalu repot harus menjemputnya kembali. Tapi untuk pelajaran kejuruan kami berbeda hari. Dia hari Sabtu sedangkan aku hari Kamis. Soal hubunganku dengan Ayi. Yah berjalan begitu saja. Komunikasi kami lebih sering melalui bbm. Kalau di sekolah jarang komunikasi. Aku berubah pikiran. Setelah kejadian kemaren sore itu aku tidak tahu harus berkata apa. Kata-kata itu tidak seharusnya keluar. Berbaring di kasur sambil memejamkan mata memikirkan kata-kata tadi sore yang aku katakana “Ini tidak benar, kenapa kata-kata itu yang keluar” rutukku dalam hati. Aku harus menjelaskan kepada

Episode 4: S.R.M.H

A RTI hadirmu. “ Apa? Pergi dan pulang sekolah bareng anak itu? Wah mama gak peka nih sama anak satu-satunya. Kan bisa gawat urusa!. ” Seruku, hanya bersuara dalam hatiku. Satu semester ini akan aku habiskan sama dia. Tidak bisa dibayangkan. Aku akan terus bertemu dengannya. Kenapa selalu anak itu. Hari itu langit tidak bersahabat dengan bumi. Awan hitam menyelimuti langit yang awalnya biru dan tampak cerah. Nampaknya aku harus cepat sampai di rumah. Aku kan paling tidak suka hari hujan.   Lebih baik aku menunggu saja di sini daripada aku kehujanan di jalan. Pandanganku beralih ke pos satpam. Di sana banyak yang sedang berteduh. Termasuk gadis itu. Hujan semakin deras. Semakin lama hawanya dingin. Aku melihatnya. Tak lepas pandangan darinya. Dia hanya memakai baju seragam sekolah tidak ada jaket atau sweater yang menahan dingin ini. Aku melihatnya sedang menggosok-gosokkan telapak tangannya untuk mengurangin hawa dingin. Reflex aku meniru. Yah, membantu walau aku masih teras